Rabu, 05 Desember 2012

Cerita PMR Madya

Cerita PMR:
  
AKU MENJADI PASIEN TERBERAT
Adinda Aulia Nur Afifah

Pada saat Evaluasi PMR tanggal 15 November kemarin, aku menjadi pasien saat naik dan turun tebing serta pada saat melewati gorong – gorong di bawah jembatan.
Saat aku diangkat melewati tebing, teman-temanku banyak yang berkata kalau aku ini berat.
“ Heh, ko bocah deneng abot temen !!!!!“.
Dan saat menuruni tebing aku menjerit-jerit karena aku takut melorot dari dragbar dan aku juga malu mau difoto oleh Mas Afit. Tetapi, aku malah dimarahi oleh teman- temanku karena aku berisik saja dan terus bergerak saat di gotong.
Setelah menuruni tebing aku dan teman-teman beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Kemudian aku dan teman-teman mendapat pengarahan dari Pak Toto tentang pos/rute berikutnya.
Lalu aku dan teman-teman segera menuju pos selanjutnya yaitu melewati gorong- gorong di bawah jembatan.
Saat di gorong- gorong gantian teman- temanku yang menjerit-jerit karena saat melewati gorong- gorong mereka terpeleset karena menginjak batu yang licin dan banyak lumutnya. Dan saat aku lagi di gotong melewati jembatan, ada anak-anak kecil dari atas jembatan yang sengaja melempari aku putih–putih seperti tepung atau bedak jadinya pakaianku kotor. Setelah itu, aku melanjutkan perjalanan ke jalan sempit.
Pada saat melewati jalan sempit, aku sangat histeris karena yang menggotongku tidak kuat dan aku HAMPIR JATUH. Untungnya, aku pegangan temanku FIA dan aku tidak jadi jatuh
“TERIMA KASIH FIA KARNAMU AKU TIDAK JADI JATUH”.
Dan setelah itu, aku dan teman- teman beristirahat di suatu tempat yang aku sendiri lupa namanya. Disana kami makan jajanan dan kami semua di suruh Bu Rudi untuk membuat suatu kesenian. Akhirnya aku dan teman – teman membuat suatu kesenian yaitu membuat yel – yel dari lagu coboy junior “EAAAA“ dan pada saat kami menampilkannya kami tertawa dan aku paling teringat saat kata “ PMR I LOVE IT “. Dan terus teringat di pikiranku.
Setelah itu kami, melewati dinding halang rintang dengan aku sebagai pasiennya. Kemudian aku da teman-teman diberi makan dan minum tetapi, aku dan teman-teman harus membuat Tenda Ponco terlebih dahulu di sebuah ladang jagung kosong.
Sayangnya malah disuruh pindah oleh pemilik ladang tersebut, dan akhirnya aku dan teman -teman membuat Tenda Ponco di tempat  aku dan teman-teman tadi beristirahat.
Saat membuat Tenda Ponco aku dan teman-teman mengalami banyak kesulitan yaitu saat Tenda Ponco kami rubuh terus. Tapi akhirnya tenda ponco kami selesai juga. Kami pun makan dengan nikmatnya. Setelah itu kami berganti pakaian dan mengikuti Upacara Penutupan dan kami pun pulang ke rumah masing – masing.
Pengalaman itu tidak akan terlupakan dan hanya terjadi sekali dalam seumur hidupku.
Itulah pengalamanku saat  evaluasi PMR........ !!!!!!


TANGANKU BERDARAH
Alifa Risda Fadilasari

Pada tanggal 15 november 2012 di sekolahanku diadakan evaluasi PMR yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Munjul Luhur, Kutasari, Purbalingga.
   Saya berangkat dari sekolahan pukul 07.00 WIB, saya ke sana menggunakan bus dan sesampainya di sana langsung mengadakan evaluasi dan pada saat sedang di adakan evaluasi pada Pos 3 yaitu panjat tebing tiba-tiba tangan ku berdarah.
Kenapa berdarah?
Mungkin tanpa sengaja saya terkena irisan daun ilalang. Sangat mengasyikkan. Kami harus melalui arena yang penuh dengan rumput setinggi lutut. Tanahnya sedikit gembur karena hujan semalam. Tebing di pinggir selatan Bumi Perkemahan ini menjadi ramai karena suara anak-anak PMR yang saling memberi aba-aba bagaimana agar naik tebing berhasil tanpa menjatuhkan pasien.
Teman-teman kami kan belum biasa gotong-menggotong. Yah jadi ketika membawa pasien di dragbar karung, jalannya banyak yang terseok-seok. Mengendalikan diri agar tidak terpeleset sementara tangan harus menahan berat pasien.
Ketika turun tebing harus lebih hati-hati. Saya sempat ndeprok, duduk di tanah, saat medan yang kami lewati licin. Yaa yang penting pasien tetap di dragbar dan tidak jatuh.
Kegiatan yang mengesankan!


MITELA KU TERTUKAR
Zahra Rahmadini W.

Kegiatan yang mengesankan dalam evaluasi PMR
Pada hari minggu tanggal 15, November 2012, SMP Negeri 2 Purbalingga, mengadakan evaluasi PMR di Buper Munjuluhur.
   Pada waktu itu seluruh siswa harus membawa mitela.  Pada saat evaluasi pertama, yaitu membalut pasien semua mitela di kumpulkan menjadi satu. Ada mitela yang tidak terpakai, pada saat mitelanya akan dikembalikan kembali. Teman-teman mengambil mitela dengan berebut. Namun pada saat saya akan mengambil tinggal satu mitela, tetapi bukan mitela milik saya dan sayapun menanyakan pada teman-teman. Sayangnya teman-teman tidak ada yang tahu itu mitela milik siapa.
   Jadi saya membawa pulang mitela yang bukan milik saya...


TAKUT  JATUH
Arif Nur Hidayah

Pada evaluasi PMR lalu, sangat mengasikkan bagiku, karena aku tidak perlu menggotong pasien, tapi justru sebaliknya malah aku menjadi pasiennya.
 Di  pos sebelumnya juga menyenangkan, tapi saat-saat yang paling aku suka adalah saat aku digotong. Tentunya asik tapi menegangkan.
Hal yang menegangkan adalah pada waktu naik dan turun tebing, halang rintang dan juga saat melewati gorong-gorong.
Pada waktu turun tebing aku merasa takut, sebab teman-temanku hampir memiringkan dragbar dan hampir menjatuhkan aku, aku merasa sangat deg-degan.  Aku lalu marah kepada temanku, karena kurang hati-hati menjunjung dragbarnya.
Lalu perjalanan kami lanjutkan, kami lanjutkan ke gorong-gorong. Panas terik matahari sangat menyengat. Tetapi kami tetap semangat. Kami mulai masuk gorong-gorong dengan perlahan-lahan dan juga hati-hati. Langkah demi langkah kami lewati gorong-gorong itu.
Setelah susahnya melewati  gorong-gorong, perjalanan kami lanjutkan , lalu kami menuju ke tempat yang teduh untuk membuat tenda ponco. Setelah itu kami beristirahat dan berembug membuat yel-yel. Setelah jadi yel-yelnya jadi, kami pun tampil.
Setelah itu kami harus melewati sedikt rintangan untuk mengambil makan dan minum. Setelah itu kami dengan enaknya makan. Setelah kenyang kami berkemas-kemas dan juga bersih-bersih lingkungan. Setelah itu kami menuju ke gerbang depan buper. Dan siap-siap untuk pulang kembali ke sekolah....
Evaluasi ini sungguh sangat menyenangkan bagiku....


REGU REMPONG
Kartika dan Linda

Pada tanggal 15 November 2012 lalu , regu kami yang terdiri dari Linda, Kartika, Riska, Mela, Naely, dan Jauharoh melaksanakan evaluasi PMR yang diadakan di Bumi Perkemahan Munjulluhur (BUPER).
Setelah  setengah perjalan tibalah saatnya kami harus menampilkan suatu pentas seni. Kami kehabisan akal! Awalnya kami ingin menampilkan sebuah lagu akan tetapi banyak lagu yang kami tidak mengerti, dan banyak juga yang tidak setuju.
Akhirnya waktu untuk latihan habis dan pimpinan regu dipanggil oleh pembina. Akhirnya kami berpikir keras untuk mendapat ide.. tiba tiba muncul ide untuk menampilkan suatu drama realita yang bertema kebingungan kita untuk berpentas, dengan bahasa yang seadanya dan kata kata yang terucap begitu saja secara spontanitas.
Kami membulatkan tekad untuk menampilkannya, akhirnya kami berhasil dan pembina pementasan tersebut tertawa melihat aksi kami yang sangaaat konyol. Kami bahkan sampai menari nari ala dangdut.
Kalau saat itu diingat ingat ingin tertawa rasanya,...wkwkwwwwkkkk
Kesan dan Kenangan saat Evaluasi PMR .....

SEPATUKU BASAH
Sania Latifah

Ketika saya mengikuti evaluasi PMR bersama teman-teman kami berangkat dari sekolah pukul 07.30 menuju bumi perkemahan (buper). Setelah sampai disana kami langsung berbaris untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Kami dan teman-teman diberi arahan tentang urutan kegiatan evaluasi hal yg pertama yang harus kami lakukan adalah:
1.     Menghafalkan 7 prinsip Palang Merah, Tri Bhakti PMR, dan      menyanyikan lagu Mars PMI.
2.     Mengobati pasien yang sedang sakit.
3.     Meletakkan pasien pada dragbar.
4.     Membawa pasien menaiki tebing dan turun tebing.
5.     Membawa pasien melewati jalan sempit.
6.     Membawa pasien melewati gorong-gorong dengan air di bawahnya.
Waktu aku melewati jalan sempit aku, Rahma, Saras yang sedang membawa pasien yaitu Meyssi. Saat kita berjalan melewati jalan sempit pasien kami hampir saja jatuh untung saja kami masih kuat untuk menahannya. Juga waktu di gorong-gorong aku dan Dewi teman satu kelompokku terjatuh akibat licinnya batu di sungai tersebut. Akhirnya semuanya menjadi basah. Ketika sudah selesai melewati gorong-gorong semuanya pergi menuju tempat out bound kami langsung membuat yel-yel, setelah selesai kami langsung menampilkan yel-yel yang ditonton oleh semua anggota PMR juga bina damping.
Kemudian kami menerima makanan untuk makan siang, kami juga disuruh membangun tenda untuk berteduh dari sinar matahari. Waktu membuat tenda, sayangnya tenda kami beberapa kali jatuh. Tenda terpancang kurang kuat, jadi kami harus mengulangi untuk membuat tenda lagi.
Setelah selesai kami makan dan ganti pakaian, waktu ganti pakaian kerena sepatuku basah aku ganti sandal. Aduh …ada masalah! Aku lupa tidak membawa sandal! Jadi aku membeli sandal di warung yang ada dipinggir jalan. Waktu untuk berkumpul aku malu sekali karena memakai sandal jepit...
Itulah kesan yang tidak akan aku lupakan, semoga kesan ini menjadi pengalaman bagiku...!!!!


DIKIRA TAK WARAS
Nila Anggraeni 8D

Pada hari Kamis tanggal 15 November 2012 sekolahku mengadakan EVALUASI PMR yang diikuti  seluruh siswa kelas 8. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Bumi Perkemahan Munjul Luhur.
Waktu menggotong pasien menuju gorong-gorong pasiennya hampir terjatuh karena bebatuan sangat licin. Setelah itu kami melanjutkan menggotong pasien melewati  jalan sempit. Kami merasa kesulitan karena pasien menjadi terasa berat namun akhirnya berhasil juga walaupun berat. 
Lalu kami berjalan menuju pos berikutnya. Si pasien di suruh berjalan sendiri walau masih ada bekas lipatan penutup luka. Si pasien berjalan sambil membawa tongkat PMR. Ketika ada pengendara motor bersama keluarganya melihat pasien yang sedang berjalan itu mereka tersenyum, mungkin mengira si pasien itu orang gila, dikira anak tak waras.
Kami yang melihat itu, semua tertawa,  si pasien itu tampak berjalan dengan asyiknya. Sesampainya di pos istirahat kami menceritakan kejadian tadi kepada si pasien, si pasien tertawa.
Akhirnya kegiatan EVALUASI PMR berjalan lancar. Sungguh pengalaman yang tidak bisa dilupakan.




Tidak ada komentar: